MEMASUKI ERA TELEVISI DAN RADIO DIGITAL
Di era serba modern seperti saat ini,
kehidupan masyarakat sepertinya tidak terlepas dari perkembangan teknologi
digital yang sudah semakin pesat. Dimana segala aktivitas pada masyarakat
perkotaan tidak terlepas dari hal-hal serba digital. Begitu pula dengan
perkembangan teknologi radio dan televisi yang mengalami peningkatan yang
significant dari televise dan radio analog berkembang menjadi radio dan televisi
digital.
A.
Perkembangan
Radio Digital
meski perkembangan teknologi saat ini berubah dengan cepat
siaran radio, khususnya siaran radio analog di gelombang FM masih banyak di
nikmati walaupun siaran analog gelombang AM masih ada tapi sudah jarang stasion
radio yang menggunakannya. Walau siaran radio analog masih banyak diminati,
kedepanya setahap demi setahap semua siaran radio analog akan tergantikan
dengan siaran radio digital yang lebih baik dari analog. DAB atau Digital Audio
Broadcasting adalah teknologi yang digunakan untuk siaran radio digital.
Digital Audio Broadcasting dirancang sejak awal tahun 1981 oleh konsorsium
penyiaran Eropa di Institut für Rundfunktechnik (IRT). DAB merupakan sistem
penyiaran radio digital dengan melalui aplikasi multiplexing dan teknik
kompresi (codec), menggabungkan sejumlah audio/data stream kedalam satu kanal
broadcast yang selanjutnya disebut sebagai DAB MUX (Multiplexer). Setiap
station menempati slot di multiplexer dengan bit rate yang sama atau berbeda
sesuai kebutuhan. Dengan adanya penggunaan kompresi (codec) pada siaran radio
digital maka meningkatkan kualitas suara siaran juga memperlebar rentang
frekuensi antar station karena siaran radio digital hanya memerlukan kurang
lebih 60 KHz, sedangkan radio analog memerlukan 350 KHz.
Kelebihan siaran radio digital dibandingkan
radio analog yaitu :
·
pertama kualitas suara, walaupun radio analog FM
mendukung kualitas stereo pada siarannya tetapi siaran radio digital jauh lebih
baik karena diterapkannya codec audio yang lebih baik, juga lebih lebih tahan
terhadap noise, interferensi co-channel dan multipath dibandingkan dengan radio
analog.
·
Kedua siaran radio digital dapat dilengkapi
layanan transmisi data atau "radiotext " atau di DAB dikenal dengan
nama Dynamic Label Segment (DLS) yang dapat digunakan untuk infomasi lagu yang
sedang diputar, informasi perjalanan dan lalu lintas, EPG, runing text, bahkan
peneliti di Jepang menggunkan DSL ini untuk penyebaran informasi potensi
bencana seperti gempa atau tsunami secara cepat kepada masyarakat.
·
Ketiga siaran radio digital lebih stabil
dibanding yang analog , bahkan dapat di tangkap dengan baik pada kendaraan yang
berjalan dengan kecepatan 300 km/jam tanpa gangguan, selain itu frekuensi yang
digunakan oleh radio digital memiliki Single Frequency Network, sehingga pada
satu kanal (saluran) dapat diisi oleh lima sampai enam program radio. Sehingga
penggunaan rentang frekuensi radio lebih kecil dibanding analog dan bisa lebih
menampung banyak siaran radio daripada yang analog.
·
Ke empat biaya daya pancar atau transmiter yang
sangat rendah, dan efiesiansi infrastruktur atau power consumption lebih rendah
sehingga meninimalkan biaya produksi dari station radio.
B.
Perkembangan
Televisi Digital
Stasiun televisi memanfaatkan
sistem teknologi digital (khususnya perangkat studio) untuk memproduksi
program, editing, recording dan menyimpan data. Pengiriman sinyal gambar, suara
dan data menggunakan sistem transmisi digital dengan menggunakan satelit hanya
dimanfaatkan oleh siaran TV berlangganan. Aplikasi teknologi digital pada
sistem penyiaran TV yang dikembangkan di pertengahan tahun 90an dan
diujicobakan pada tahun 2000. Pada awal pengoperasian sistem digital, dilakukan
siaran TV secara bersama dengan siaran analog sebagai masa transisi. Ujicoba
sistem tersebut dilakukan sampai mendapatkan hasil penerapan siaran TV digital
yang paling ekonomis, sesuai dengan kebutuhan dari negara yang mengoperasikan.
Secara teknis, pita spektrum
frekuensi radio yang digunakan untuk televisi analog dapat digunakan untuk
penyiaran televisi digital. Perbandingan lebar pita frekuensi yang digunakan TV
analog dan TV digital adalah 1 : 6. Artinya bila pada teknologi analog
memerlukan pita selebar 8 MHz untuk satu kanal transmisi, maka pada teknologi
digital dengan lebar pita frekuensi yang sama dengan teknik multiplex, dapat
memancarkan sebanyak 6 hingga 8 kanal transmisi sekaligus dengan program yang
berbeda.
Selain ditunjang teknologi
penerima yang mampu beradaptasi dengan lingkungan yang berubah, TV digital
ditunjang oleh produksi peralatan audio visual (video camera, dll) yang
menggunakan format digital dan sejumlah pemancar yang membentuk jaringan
berfrekuensi sama sehingga daerah cakupan dapat diperluas.
Teknologi digital efisien dalam
pemanfaatan spektrum. Satu penyelenggara televisi digital memanfaatkan spektrum
dalam jumlah yang cukup besar. Artinya, tidak hanya 1 (satu) kanal pembawa
melainkan lebih. Penyelenggara berfungsi sebagai operator penyelenggara
jaringan, yang mentransmisikan secara teresterial program dari stasiun televisi
lain menjadi satu paket layanan sebagaimana penyelenggaraan televisi kabel
berlangganan yang ada saat ini.
Manfaat Penyiaran TV Digital
- TV digital digunakan untuk siaran interaktif.
- Aplikasi teknologi siaran digital menawarkan integrasi
dengan layanan interaktif, layanan komunikasi dua arah seperti internet.
- Penyiaran TV digital terrestrial bisa diterima oleh
sistem penerimaan TV tidak bergerak dan penerimaan TV bergerak (mobile
TV/HP). Kebutuhan daya pancar TV digital juga lebih kecil.
- Penyiaran TV Digital menyebabkan tersedianya saluran
siaran yang lebih banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar