Jumat, 27 April 2012

Tugas Keenam



PUBLISITAS DI AJANG PEMILUKADA MAKASSAR
Fenomena dan keadaan suhu politik jelang diadakannya pemilukada makassar  ini, yang paling nampak di permukaan adalah "adu strategi" yang dilakukan oleh masing-masing kandidat. Dimana masing-masing kandidat memiliki strategi tersendiri guna meraih simpati para pemilih. Adu strategi yang dimaksudkan disini dapat diartikan sebagai suatu persaingan melalui berbagai media komunikasi yang ada, baik cetak maupun elektronik.
Penggunaan media massa bagi kampanye oleh para kandidat tentu memiliki segmentasi tersendiri. Mengenal khalayak atau masyarakat adalah salah satu kunci sukses untuk memenangkan persaingan. Dengan menyajikan produk politik yang menarik mulai dari kemasan, isi dan tampilan yang baik, serta mempunyai intesitas menonton lebih banyak sehingga masyarakat mampu terpengaruh dan melakukan tindak memilih kandidat.
Sasaran utama dari kampanye yakni masyarakat yang memiliki hak pilih. Keikutsertaan pemilih dalam mengikuti kampanye di media massa diharapkan dapat menumbuhkan dan meningkatkan pengetahuan dan sikap positif terhadap pelaksanaan pemilukada yang dilaksanakan.
Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa kampanye yang menjadi agenda media massa dapat memberikan sumbangan terhadap partisipasi politik, apalagi pesan yang disampaikan memperhatikan kriteria efektifitas. Semakin efektif cara penyajian pesan, akan semakin mudah pula pesan itu diterima dan dipahami oleh khalayak.
Sebagian besar Pelaku kampanye dalam hal ini adalah para bakal calon walikota sepenuhnya mengandalkan media massa, iklan, baliho dan lainnya sebagai media perantara untuk menyalurkan pesan-pesannya. Sedangkan kampanye komunikatif lebih berorientasi kepada khalayak dan menekankan pada pentingnya interaksi dan dialog khalayak sasaran.
Memberikan suara adalah salah satu tindakan terakhir dalam kampanye pemilihan, suatu rangkaian pertukaran yang panjang dan kadang-kadang memanas membentuk proses komunikasi.
Dari hal tersebut dapat menggambarkan bahwa perhatian terhadap kampanye melalui media massa memiliki peranan yang penting dalam mencapai efektifitas pesan komunikasi yang disampaikan, sebab sebaik apapun suatu pesan atau informasi yang dikemas dan disajikan dengan menggunakan berbagai media, namun jika belum dapat menarik atau mempengaruhi perhatian khalayak, maka kegiatan komunikasi tersebut tidaklah mempunyai efektifitas terhadap khalayak.

Tugas Kelima




MEDIA KOMUNIKASI
Media komunikasi ialah perantara dalam penyampaian informasi dari komunikator kepada komunikate yang bertujuan untuk efisiensi penyebaran informasi atau pesan tersebut. Sedangkan fungsi media komunikasi yang berteknologi tinggi ialah sebagai berikut (Burgon & Huffner, 2002);
  1. Efisiensi penyebaran informasi; dengan adanya media komunikasi terlebih yang hi-tech akan lebih membuat penyebaran informasi menjadi efisien. Efisiensi yang dimaksudkan di sini ialah penghematan dalam biaya, tenaga, pemikiran dan waktu. Misalnya, kita memberikan ucapan selamat hari raya Idul Fitri atau Natal cukup melalui SMS, MMS, e-mail, mailist dan media canggih lainnya. Hal ini lebih disukai karena nilai praktisnya jika dibandingkan dengan mengirimkan kartu lebaran atau kartu Natal dengan waktu yang lebih lama. Namun apakah cukup efektif?
  2. Memperkuat eksistensi informasi; dengan adanya media komunikasi yang hi-tech, kita dapat membuat informasi atau pesan lebih kuat berkesan terhadap audience/ komunikate. Suatu contoh, dosen yang mengajar dengan multimedia akan lebih efektif berkesan daripada dosen yang mengajar secara konvensional.
  3. Mendidik/ mengarahkan/ persuasi; media komunikasi yang berteknologi tinggi dapat lebih menarik audience. Sebagaimana kita pelajari pada bab sebelumnya tentang komunikasi persuasi maka hal yang menarik tentunya mempermudah komunikator dalam mempersuasi, mendidik dan mengarahkan karena adanya efek emosi positif.
  4. Menghibur/ entertain/ joyfull; media komunikasi berteknologi tinggi tentunya lebih menyenangkan (bagi yang familiar) dan dapat memberikan hiburan tersendiri bagi audience. Bahkan jika komunikasi itu bersifat hi-tech maka nilai jualnya pun akan semakin tinggi. Misalnya, presentasi seorang marketing akan lebih mempunyai nilai jual yang tinggi jika menggunakan media komunikasi hi-tech daripada presentasi yang hanya sekedar menggunakan metode konvensional.
  5. Kontrol sosial; media komunikasi yang berteknologi tinggi akan lebih mempunyai fungsi pengawasan terhadap kebijakan sosial. Seperti misalnya, informasi yang disampaikan melalui TV dan internet akan lebih mempunyai kontrol sosial terhadap kebijakan pemerintah sehingga pemerintah menjadi cepat tanggap terhadap dampak kebijakan tersebut.
FENOMENA MEDIA KOMUNIKASI DAN
PENDEKATAN TEORI KOMUNIKASI

Pangkal masalah dengan kehadiran media komunikasi adalah bagaimana aktivitas komunikasi sosial tidak lagi dilakukan secara personal (tatap muka) akan tetapi dilakukan dengan mempergunakan media komunikasi sebagai alat mentransmisikan pesan pesan komunikasi baik bersifat personal, antara personal maupun massa.
Dengan demikian dalam ranah komunikasi, dalam pendekatan transmisional Shannon Weaver dan Melvin De Fleur , untuk menelaah sejauhmana efektivitas kedua pendekatan tersebut dapat menjembatani aktivitas komunikasi sosial di era new media .
Teori Shannon pada dasarnya adalah pendekatan teknis matematis terhadap proses komunikasi. Shannon menggambarkan komunikasi dalam perspektif matematis bagaimana sebuah pesan mampu terkirimkan dari komunikator kepada komunikan. Sistem komunikasi yang ditawarkan dianalogikan sebagai sebuah mesin, di mana komunikasi manusia dianggap bekerja dengan cara yang sama. Sedangkan, Warren Weaver (1949) menjelaskan proses komunikasi dengan asumsi bahwa ide yang ada di dalam benak komunikator (source) pada mulanya diubah menjadi seperangkat kode tertentu (decode). Ide ini diubah menjadi seperangkat sinyal (signal) yang dikirim melalui pengirim sinyal (transmiter). Sinyal tersebut bisa berupa suara melalui mulut kita, tulisan melalui surat, pesan singkat melalui SMS, atau teks berita yang dituliskan pada surat kabar.
Dengan demikian , melalui pendekatan Shannon Weaver , keberadaan media komunikasi merupakan aplikasi teknologi informasi yang masuk kedalam kehidupan manusia yang kemungkinan besar merupakan hasil perkembangan pemikiran mereka.
Kembali pada paparan keberadaan media komunikasi , dimana secara tidak disadari aktivitas sosial individu sangat tergantung kepada keberadaan beragam bentuk maupun jenis media komunikasitersebut .Contohnya dalam fenomena sehari-hari , interaksi antar individu sudah makin menipis , masing-masing individu asyik dengan perangkat gadgetnya. Dalam skala prioritas prilakupun bergeser, seseorang bisa gelisah dan merasa tak nyaman hanya karena BlackBerry atau Ipadnya ketinggalan . Fenomena tersebut, menunjukkan bahwa kehadiran perangkat media komunikasi membuat ketergantungan individu semakin tinggi .
Pengejawantahan ketergantungan individu terhadap perangkat new media melalui pendekatan teori komunikasi adalah teori ketergantungan media (Dependency Theory) yang diperkenalkan oleh Sandra Ball-Rokeach dan Melvin DeFleur yang menyatakan bahwa ketergantungan seseorang pada suatu media adalah untuk memenuhi kebutuhannya.Besarnya ketergantungan seseorang pada media ditentukan dari dua hal, yaitu :
Ø  Pertama, individu akan condong menggunakan media yang menyediakan kebutuhannya lebih banyak dibandingkan dengan media lain yang hanya sedikit. Misalnya : ketergantungan yang tinggi para pebisnis maupun individu yang tingkat mobilitasnya tinggi cenderung sangat bergantung kepada keberadaan perangkat digital media (BlackBerry, Internet& Ipad dll).
Ø  Kedua, persentase ketergantungan juga ditentukan oleh stabilitas sosial saat itu. Misalnya : saat negara dalam kondisi tidak stabil, dimana informasi menjadi suatu hal yang penting, maka individu akan mencari informasi yang mudah dan cepat
Sumber referensi

Kamis, 26 April 2012

tugas keempat

SATELIT

Satelit adalah benda yang mengelilingi planet dengan periode revolusi dan rotasi tertentu dan memiliki orbit peredaran sendiri. Kamu tahu tidak, orbit itu apa?? Orbit merupakan titik lintasan/jalur peredaran satelit dalam mengelilingi sebuah planet. Dalam orbit terdapat dua istilah, yaitu apogee (titik terjauh dengan bumi) dan perigee (titik terdekat dengan bumi).

Terdapat dua jenis satelit yaitu satelit alami dan satelit buatan. Satelit alami adalah benda-benda luar angkasa alami (bukan buatan manusia) yang mengorbit pada sebuah planet atau benda lain yang lebih besar daripada dirinya. Salah satu contoh satelit alami yang dimiliki bumi adalah bulan. Sedangkan Satelit buatan adalah benda buatan manusia yang diluncurkan ke luar angkasa dan beredar mengelilingi planet. Salah satu contoh satelit buatan yang dimiliki Indonesia adalah Satelit Palapa. Satelit buatan memiliki berbagai macam kegunaan seperti untuk tujuan telekomunikasi, mata-mata (militer), penelitian, pengamatan bumi dan benda-benda luar angkasa, dan sebagainya.
Jenis-jenis satelit dan fungsinya :
  1. Satelit astronomi : satelit yang digunakan untuk mengamati planet, galaksi, dan benda luar angkasa lainnya.
  2. Satelit komunikasi : satelit buatan yang dipasang di angkasa dengan tujuan telekomunikasi.
  3. Satelit pengamat bumi : satelit yang dirancang khusus untuk mengamati bumi seperti pengamatan lingkungan, meteorologi, pembuatan peta, dan lain sebagainya.
  4. Satelit navigasi : satelit yang menggunakan sinyal radio yang disalurkan ke penerima dipermukaan tanah untuk menentukan lokasi sebuah titik dipermukaan bumi seperti mengukur jarak antar bangunan.
  5. Satelit mata-mata : satelit pengamat bumi yang digunakan untuk tujuan militer atau mata-mata.
  6. Satelit cuaca : satelit yang diguanakan untuk mengamati cuaca dan iklim di bumi.

SATELIT KOMUNIKASI

Satelit komunikasi adalah sebuah satelit buatan yang ditempatkan di angkasa dengan tujuan telekomunikasi. Satelit komunikasi modern menggunakan orbit geosynchronous, orbit Molniya atau orbit Bumi rendah. Sesuai dengan kesepakatan International Telecommunication Union (ITU), untuk menghindari terjadinya interferensi, setiap satelit ditempatkan dengan jarak dua derajat terpisah sehingga jumlah satelit maksimum yang dapat dioperasikan sebanyak 180 satelit. Bagaimana pun, dengan pandangan untuk memaksimalkan penggunaan slot orbital, penempatan satelit secara bersama-sama dilakukan secara menyebar. Penempatan satelit secara bersama-sama dipisahkan 0,1 derajat di angkasa atau hampir sekitar 30 km. Interferensisinyal dari penempatan satelit bersamaan dicegah dengan menggunakan polarisasi ortogonal. Pada saat bersamaan perlengkapan stasiun bumi dapat menerima sinyal dari dua lokasi satelit tanpa orientasi ulang dari antena. Sinyal dapat di-diferensiasikan berdasarkan polarisasinya.

Segmen angkasa tersedia dari organisasi yang telah mendapatkan satelit, mengatur peluncuran, dan memimpin tes awal dalam orbit dan kemudian mengoperasikan satelit-satelit ini secara komersial.

Fungsi utama satelit dikerjakan oleh transponder. Ada beberapa transponder atau repeater dalam badan satelit. Transponder ini memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:

1.    Penerima sinyal

Transponder menerima sinyal yang di uplink oleh VSAT atau Hub.

2.    Translasi frekuensi

Frekuensi dari sinyal yang diterima ditranslasikan ke frekuensi yang berbeda, dikenal sebagai frekuensi downlink. Translasi frekuensi meyakinkan bahwa tidak ada feedback positif dan juga menghindari interferensiisu yang terkait.

3.      Penguatan

Transponder juga menguatkan sinyal downlink.

Sejumlah transponder menentukan kapasitas satelit. Kapasitas transponder satelit untuk satelit generasi Palapa B yaitu terdiri dari 24 transponder yang terbagi atas 12 transponder untuk polarisasi horizontal dan 12 transponder untuk polarisasi vertikal. Tiap transponder memiliki bandwith 40 MHz yang terdiri dari 24 transponder C-band, 11 transponder Ku-band dan 5 transponder Extended C-band. Jumlah transponder sebanyak ini dimaksudkan untuk mengatisipasi kebutuhan pelanggan yang semakin meningkat. Dulu satelit Palapa generasi pertama (Palapa-A1) hanya membawa 12 transponder saja (C-band) karena pada jaman itu (Papala-A1 diluncurkan bulan Juli 1976) kebutuhan akan transponder masih sangat rendah. Contoh lainnya adalah satelit Cakrawarta-1 (diluncurkan bulan November 1997) dimana satelit ini hanya membawa 5 transponder saja (S-band), karena dengan 5 transponder ini sudah cukup untuk menyiarkan 40 program siaran TV berlangganan (Indovision). Pada intinya satelit menyediakan dua sumber daya, yaitu bandwidth dan tenaga amplifikasi. Pada kebanyakan jaringan VSAT, tenaga memiliki sumber daya yang lebih terbatas dibandingkan dengan bandwidth dalam transponder satelit.

Sumber referensi








Minggu, 15 April 2012

Tugas Ketiga

RENCANA PKS KELUAR DARI KOALISI


Dilema Presiden SBY masih berbuntut panjang jika PKS dilepaskan dari kontrak koalisi. Menurut Burhanuddin yang juga peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI), PKS sangat dibutuhkan pemerintah dalam mendapatkan dukungan di DPR.

Jika PKS ditendang, Partai Golkar, tutur Burhanuddin, memiliki daya tawar tinggi dalam koalisi untuk menggantikannya. Saat ini Golkar memang menurutnya tampak melejit dan punya kans mendapat nilai tambah untuk jatah kursi menteri menggantikan PKS jika dikeluarkan dari koalisi.

Di sisi lain, ini membawa bencana kecil bagi pemerintah. Hal itu karena dalam beberapa kasus. Golkar cukup berseberangan dengan Pemerintah yaitu dalam kasus Century, di mana nama Presiden disebut-sebut terlibat dan masalah moratorium remisi koruptor.

Partai Demokrat tidak bisa hanya mengandalkan PAN, PPP, PKB di parlemen. Sebab gabungan antara demokrat dengan ketiga partai itu, jika total di atas kertas kekuatan politiknya hanya mencapai 46 persen. 

"Ke depan ini kan ada banyak persoalan terkait misalnya dalam hak menyatakan pendapat kasus Century. Saat yang sama Golkar dan PKS kalau kita merujuk di sidang paripurna Century itu di opsi C. Misalnya PKS dikeluarkan dan Golkar pada dasarnya menuntut Century di tuntaskan, baik secara umum maupun politik, selesailah itu. Bisa bahaya kan di DPR," jelas Burhanuddin. 

Sama halnya ketika Pemerintah dihadapkan dengan moratorium remisi koruptor. "Kasus moratorium remisi yang akan dibawa ke interpelasi. Itu kan Golkar menuntut ada interpelasi. Sementara PKS mendukung pemerintah untuk moratorium. Bahaya lagi. Jadi banyak hal yang sebenarnya membuat SBY bimbang, berpikir lagi," katanya.
Belum lagi masalah politik lain yang terjadi jika PKS keluar. Menurutnya, PKS bisa bergerak melawan pemerintah setelah dikeluarkan, karena LSI sendiri memandang PKS memiliki basis massa kelas menengah ke atas yang kritis dalam berpikir.

"Nah kalau SBY keluarkan PKS itu justru akan menguatkan dukungan internal PKS. Pertama dikhawatirkan PKS malah tambah besar di luar. Aksi-aksi massa yang digalang PKS akan muncul dan banyak kekhawatiran lainnya," kata dia.
Jika tidak dikeluarkan pun, ada dilema yang muncul dalam Setgab partai koalisi. SBY akan dianggap pilih kasih jika PKS tidak diberikan sanksi atas penolakannya terhadap kebijakan pemerintah.

"Ini bisa dituntut oleh elite Demokrat dan elite koalisi agar SBY memberi reward dan punishment. Partai yang partai loyal akan menuntut. Apa gunanya loyal terhadap pemrintah jika tidak ada insentifnya. Enggak ada reward-nya. Yang tidak loyal mendapatkan keuntungan citra positif di mata publik, tetapi tidak di hukum sama SBY," ujarnya.

Kalau tak segera memutuskan, maka langkah PKS ini akan ditiru partai koalisi lainnya. Apalagi, kini partai loyal dalam koalisi tengah berharap curahan jatah kursi menteri jika PKS didepak.

Akankah SBY segera mengambil keputusan penting atas posisi PKS di koalisi. Burhanuddin menjawab, tak ada yang pasti dalam kebimbangan SBY ini. Keputusan dalam politik harus mengambil resiko. Kini kata dia, SBY yang paling tahu, resiko mana yang paling minimal jika PKS hengkang.

"Memang sekarang ditanya, mungkin hanya SBY dan Tuhan yang tahu akhirnya SBY depak PKS atau tidak. Karena jangankan saya. Mungkin orang terdekat SBY pun saya kira dalam posisi tak tahu secara pasti langkah apa yang akhirnya ditempuh SBY," kata Burhanuddin.

Menurutnya, SBY, harus segera mengambil keputusan, karena rakyat mulai muak dengan sinetron dan drama politik koalisi ini. Kemuakan masyarakat ini bahkan telah muncul sejak pemerintahan SBY Jilid II. Jadi Silakan SBY bersikap.

"Ambil keputusan dan jangan pernah lihat ke belakang, terutama putusan yang diambil terkait PKS dan soliditas koalisi. Pertimbangkan kemuakan masyarakat terhadap drama politik dari elit koalisi yang lebih banyak berbicara soal tarik-menarik kekuasaan. Ambil keputusan sekarang untuk kepentingan publik," pungkas Burhanuddin.